Senin, 28 Mei 2012

SANG PENGEJAR SCL (2)


...
Saat jam kuliah berakhir, sahabat-sahabatnya menunggu dirinya, namun dia sudah punya rencana sendiri untuk hari ini. Tak lama ia keluar dari kelas, seorang gadis menatap lembut wajahnya yang seakan kaku hari ini, ia keluar tanpa memperhatikan gadis itu yang sudah sejak tadi menunggunya. Beberapa saat kemudian, dia kembali untuk mengajak sang gadis untuk ikut dengannya, sang gadis yang saat itu seakan masih “terhipnotis” dengan ajakannya, langsung saja mengikuti.
..
Di dalam mobil, dia dan sang gadis hanya saling diam tak ada kata-kata yang keluar dari keduanya, sang gadis hanya sibuk dengan sebuah buku dan dia sibuk memperhatikan jalanan. Terlihat begitu aneh, tapi entalah. Dalam  perjalanan sang gadis belum mengetahui kemana tujuan mereka, sampai tiba di depan sebuah toko buku yang cukup besar, dengan begitu banyak buku yang menarik.  Ternyata dia mengajak sang gadis untuk menemaninya untuk memilih beberapa buku yang bagus, menarik dan tentunya yang akan d igunakan saat kuliah. Mereka yang awalnya saling diam kini mulai mengangkat suara, bahkan lebih dari yang dapat dibayangkan. Mereka saling memberi pendapat tentang buku-buku yang mereka pilih, baik kelebihan dan kekurangan buku tersebut. Keduanya seakan sangat paham dengan buku-buku yang ada disitu.  Sudah berjam-jam mereka berada di toko buku tersebut namun mereka masih seakan tak mau beranjak dari sana. Terlalu asik membaca beberapa buku disana, sambil memilih mana yang harus di beli. Setelah itu dia mengajak sang gadis untuk menemaninya makan direstoran sebuah mall, .. sambil menunggu pesanan mereka, dia memulai diskusi ringan dengan sang gadis, yang akhirnya mengantar mereka untuk membicarakan banyak hal tentang perkuliahan, buku bahkan tentang bagaimana agar bisa mendapatSCL. Sang gadis terlihat begitu antusias mendengar dan dia begitu serius bercerita.
..
Pagi itu, terlihat dia menaiki tangga dengan gagah dan begitu bersemangat dan tak lupa ransel berwarna abu-abu yang setia menemani harinya, yang sudah pasti dipenuhi dengan buku-buku untuk dibaca hari ini. Tepat saja baru beberapa menit dia tiba, dia sudah mengambil sebuah buku dari dalam tasnya, membaca dengan seksama dan penuh perhatian. Seakan terbuai dengan buku yang tampak baru saja dibelinya. Terlalu membosankan bagi teman-temannya, melakukan hal-hal seperti yang dia lakukan setiap hari.
..
Kali ini tak ada dosen yang masuk untuk memberikan kuliah, dia kemudian memutuskan untuk masuk ke perpustakaan kampus yang ruangannya begitu nyaman berkat pendingin ruangan yang ada di sana. Dia kemudian memilih beberapa buku yang akan dia baca, fbuku dan buku epidemiologi yang sepertinya akan menjadi bahan bacaannya pagi ini. Dia terlihat menikmati walaupun pagi ini perpustakaan tak sesepi biasanya, bagitu banyak orang disini, anak-anak dari kelas yang lain sedang membuat tugas sebuah mata kuliah. Seorang teman datang menghampirinya, dan mengajaknya untuk ke kantin, dan seperti biasanya sang pengejar SCL hanya memberikan senyum simpulnya . dia tak ikut ke kantin dengan temannya, dia bahkan kembali mengambil beberapa buku untuk di baca, buku yag diambil pun terlihat cukup berat untuk di baca, bukan karena ukuran bukunya tapi karena itu adalah buku teks dengan bahasa inggris. Namun, jangan mengatakannya sebagai pengejar SCL jika dia tak mampu membaca dan mengerti buku tersebut..

...

Sang pengejar SCL mendapat kelompok yang sama dengan sang gadis yang juga sepertinya punya tujuan yang sama yaitu mengejar SCL. Mereka berdua adalah “duet” yang luar biasa dihadapan teman-teman mereka. Tipe yang banyak diam, murah hati dan tentunya “berisi” .

 ...

TO BE CONTINUE ..

SANG PENGEJAR SCL


Pagi itu dia terlihat sibuk dengan notebook, beberapa text book yang berjubel didepannya, terihat terbuai dengan apa yang ada di hadapnya. “Heii..” sapa sang sahabat dengan begitu bersemangat, namun hanya dibalas dengan senyum tipis yang menyungging dari bibir tipisnya.  Sesekali mengetik apa yang ada dalam text book, dan sesekali browsing, hal yang mungkin membuat orang lain bosan, tapi dia sungguh menikmatinya.
..
Jam pertama kuliah dimulai,
Semangatnya pagi ini dia menyiapkan diri dengan sangat baik untuk kuliah hari ini, walaupun bukan dia yang akan maju untuk presentasi, beberapa textbook menjadi referensinya. Beberapa menit kemudian diskusi dimulai, dan sang dosen pun memulai penjelasannya untuk mengawali diskusi pagi ini.
Kelompok penyaji pun memulai presentasinya, kurang lebih 10menit presentasi selesai,  diskusi pun dimulai, seperti biasa diawali dengan sedikit ‘bacotan’ dari sang moderator dan kesempatan meberikan pertanyaan, kritik, dan saran pun dimulai.  Pertanyaan demi pertanyaan disampaikan oleh kelompok yang menjadi audience . tapi dia masih tetap diam, seakan menunggu waktu yang tepat untuk berargumen. Selang beberapa menit kelompok penyaji mulai menjawab dan memberi tanggapan atas pertanyaan serta saran yang diberikan. Humm.. tiba di sebuah pertanyaan yang diberikan oleh seorang teman, jawaban yang diberikan kelompok seakan tak menjawab apapun, dan diskusi alot pun di mulai. beberapa teman mulai berargumen, dan dia seakan menemukan waktu yang tepat untuk berdiri, semua yang ada di situ langsung terdiam menunggu apa yang akan dia sampaikan.. kelas pun hening sejenak, mendengar apa yang dia katakan. Hanya beberapa menit dan kelas kembali dengan keramaian yang tak semestinya.  Kelompok penyaji pun kembali memberi sanggahan atas tanggapan yang diberikannya, tapi masih juga tak menjawab apa yang menjadi pertanyaan seharusnya. Diskusi ditutup dengan “ocehan” dosen yang membosankan menurutnya, sebab tak menjawab apapun, hanya menambah kebingungan dari seluruh penghuni kelas pagi ini.
..
Waktu istirahat, dia hanya duduk dan kembali menyibukan diri dengan sebuah buku di tangannya. Entah apa yang ada dibenaknya sampai saat ini. Keributan di kelas seakan tak mampu mebuatnya meninggalkan apa yang sedang dia lakukan. Berbicara pun hanya sesekali, dan untuk sesuatu yang penting saja.
Dipikirannya hanya tertuju pada 1 hal: berdiri di depan dengan bangga karena berkualitas. Haha mungkin terlalu terdengar aneh bagi yang lain, tapi bagi dia itu seakan menjadi tujuan akhir dan sebuah keharusan. 


TO BE CONTINUE ...