Akhir-akhir
ini sepertinya tren selingkuh semakin meningkat dengan determinan yang beragam.
Mulai dari masalah internal rumah tangga yang akhirnya “menuntut sebuah
hiburan” atau bahkan “selingan” hingga pergaulan yang tanpa disadari
menjerumuskan mereka di kukungan kata “selingkuh”. Dari hasil riset saya dan
kenyataan dilapangan yang saya temukan faktor-faktor dibawah ini mungkin dapat
memberi sedikit gambaran:
1.
Pergaulan, baik sekedar
lingkungan pertemanan atau bahkan lingkungan kerja sekalipun. Kecocokan dalam
komunikasi, merasa senasib, pertemuan yang intens mulai menumbuhkan benih-benih
“cinta” atau apalah namanya.
2.
Kehidupan rumah tangga
yang kurang menarik. Kenapa kurang menarik ? sebagian besar karena mereka
akhirnya menyadari bahwa seseorang yang mereka nikahi tak lagi seindah dan
semenarik saat mereka pacaran (its true loh).
3.
Kesempatan atau bisa saya
menyebutnya sebagai mengisi waktu luang (luang di luar rumah hahha). Kenapa
bisa begitu? Ya karena ada yag menarik di luar rumah dan jelas tak ada pasangan
yang ikut jalan-jalan ke luar (istrinya mungkin sibuk bekerja atau sibuk dengan
anak-anak di rumah), jelaslah kebanyakan pria akan butuh seseorang untuk
menemaninya.
Lalu apa yang perlu dilakukan para istri ?
1.
Kalian perlu jujur dengan
penampilan, perkataan, perbuatan, pokoknya be yourself sejak masa pacaran
hingga akhirnya menikah, agar pasangan tak “merasa dibodohi” hingga akhirnya
mulai mencari bentuk-bentuk baru lainnya setelah menikah hahha~.
2.
Tetap jadi istri yang
cantik, menarik dan penuh perhatian pada suami serta selalu usahakan agar punya
waktu berdua saja dengan suami agar masih bisa merasakan indahnya masa-masa
pacaran setelah menikah.