Senin, 06 April 2015

Penyakit Menular Seksual - Gonore


2.1 Definisi Gonore
Gonore adalah suatu penyakit kelamin menular disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan dan bagian putih mata (konjungtiva). Jika seseorang menderita gonore, maka ia akan mengeluarkan nanah saat buang air kecil. Gonore dapat menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita gonore dapat naik ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga timbul nyeri panggul dan ganggua reproduksi.

2.2 Etiologi
Gonore disebabkan oleh gonokok yang dimasukkan ke dalam kelompok Neisseria, sebagai Neisseria gonorrhoeae. Gonokok termasuk golongan diplokok berbentuk biji kopi dengan lebar 0,8 u, panjang 1,6 u, dan bersifat tahan asam. Kuman ini juga bersifat negatif-Gram, tampak di luar dan di dalam leukosit, tidak tahan lama di udara bebas, cepat mati pada keadaan kering, tidak tahan suhu di atas 39 derajat C, dan tidak tahan zat desinfektan.

2.3 Epidemiologi
            Insidensi gonore telah menurun sejak tahun 1980-an terutama karena meningkatnya kampanye tentang risiko PMS. Saat ini, kasus gonore rata-rata 400 ribu sampai 1 juta per tahun di Amerika Serikat. Mayoritas kasus-kasus didapatkan dari laporan klinik-klinik kesehatan setempat. Insidens sering terdapat pada penderita laki- laki homoseksual. Prostitusi merupakan sumber infeksi utama, terutama di negara-negara berkembang.
            Penyakit ini menyerang semua umur, ras dan berbagai tingkat sosio-ekonomi, tetapi beberapa kelompok individu lebih berisiko tinggi dibanding lainnya. Remaja dan dewasa muda merupakan kelompok risiko tinggi dimana Iebih dari 80% kasus dilaporkan setiap tahun pada kelompok usia 15 – 29 tahun. Pada kelompok usia ini yang banyak berganti pasangan seksual, tidak menggunakan kondom, adalah kelompok dengan risiko terbesar.
            Laporan WHO pada tahun 1999 secara global terdapat 62 juta kasus baru gonorrhea, 27,2 juta diantaranya terjadi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di Amerika Serikat pada tahun 2004 terdapat 330.132 kasus penyakit infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae, dengan rata–rata 113,5 kasus per 100.000 penduduk. Di Jepang terdapat peningkatan kasus infeksi oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang sudah resisten terhadap Ciprofloxacin, dari 6,6% kasus pada tahun 1993-1994 menjadi 24,4% kasus pada tahun 1997-1998.
            Di Indonesia, data dari Departemen Kesehatan RI pada tahun 1988, angka insidensi gonorrhea adalah 316 kasus per 100.000 penduduk.Beberapa penelitian di Surabaya, Jakarta, dan Bandung terhadap PSK wanita menunjukkan bahwa prevalensi gonorrhea berkisar antara 7,4 – 50%.
            Keberadaan gonorrhea di masyarakat ibarat gunung es, hanya diketahui sebagian kecil di permukaan saja namun sesungguhnya lebih banyak kasus yang tidak terungkap datanya.

2.4 Masa inkubasi dan diagnosa
Diagnosis Gonore ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap nanah dimana ditemukan bakteri penyebab gonore. Jika pada pemeriksaan mikroskopik tidak ditemukan bakteri, maka dilakukan pembiakan di laboratorium.
            Gambaran klinik dan perjalanan penyakit pada perempuan berbeda dari pria.Hal ini disebabkan perbedaan anatomi dan fisiologis alat kelamin pria  dan perempuan.pada laki-laki Masa inkubasi penyakit gonore adalah  3-5 hari.sedangkan gonore pada perempuan kebanyakan asimptomatik sehingga sulit untuk menentukan masa inkubasinya.

2.5 Gejala dan tanda
            Gejala pada orang yang menderita gonore biasanya timbul dalam waktu 2- 7 hari setelah infeksi bakteri. Awalnya pria penderita gonore merasakan tidak nyaman pada uretra, lalu beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika buang air kecil disertai keluarnya nanah. Rasa ingin kencing sering muncul dan keadaan menjadi semakin buruk ketika penyakit ini menyebar ke uretra bagian atas. Lubang penis tampak merah dan membengkak.
            Pada penderita wanita, gejala awal dapat timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita wanita sering tidak menunjukkan gejala selama beberapa minggu atau bulan dan diketahui menderita penyakit ini hanya setelah mitra seksualnya tertular. Apabila tibul gejala, maka biasanya bersifat ringan. Meskipun demikian, beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk buang air kecil, nyeri ketika buag air kecil, keluarnya caira dari vagina, dan demam. Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra dan rektum. Serangan ini menyebabkan nyeri pinggul atau nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Nanah yang keluar bisa berasal dari leher rahim, uretra, atau kelenjar di sekitar lubang vagina.
            Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seksual melalui anus (lubang dubur) dapat menderita gonore pada rektumnya. Penderita merasakan tidak nyaman di sekitar anus dan dari rektumnya keluar cairan yang mengandung bakteri. Daerah disekitar anus tampak merah dan kasar, fesesnya terbungkus oleh lendir dan nanah. Pada pemeriksaan dengan anaskop akan tampak lendi dan cairan pada dinding rektum penderita. Melakukan hubungan seksual melalui mulut (seks oral) dengan orang penderita dapat menyebabkan gonore pada tenggorokan (faringitis gonokokal). Biasanya infeksi ini tidak menimbulkan gejala, tetapi kadang-kadang menyebabkan nyeri tenggorokan dan gangguan menelan.
            Apabila cairan yang terinfeksi mengenai mata, maka dapat terjadi infeksi mata luar (konjungtivitis gonore). Bayi baru lahir pun dapat  terinfeksi gonore dari ibunya selama proses persalinan sehingga terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan matanya keluar nanah. Pada orang dewasa, dapat pula terjadi gejala yang sama, tetapi sering hanya 1 mata yang terkena. Selanjutnya, apabila infeksi ini tidak diobati dapat terjadi kebutaan.

Tanda dan Gejala  Lain:
Pada wanita
Pada wanita, gejala awal kadang-kadang sangat ringan hingga keliru dengan infeksi kandung kemih atau infeksi vagina.
Gejala bisa meliputi:
- Sering buang air kecil dan sakit
- Anus gatal, nyeri dan terjadi pendarahan
- Cairan vagina abnormal
- Pendarahan vagina abnormal selama atau setelah berhubungan seks atau antara   periode haid
- Alat kelamin terasa gatal
- Perdarahan haid tidak teratur
- Perut bagian bawah terasa sakit
- Perdarahan haid tidak teratur
- Kelenjar bengkak dan nyeri pada pembukaan vagina (kelenjar Bartholin)
- Hubungan seksual terasa menyakitkan
- Yang jarang terjadi, sakit tenggorokan dan penyakit mata menular

Gejala pada pria
Pada pria, gejala biasanya cukup jelas, tetapi beberapa orang mengalami gejala ringan atau tanpa gejala, dan tanpa disadari dapat menularkan infeksi gonore untuk pasangan seksnya.
Gejala bisa meliputi:
- Cairan penis abnormal (terlihat seperti susu pada awalnya, kemudian kuning, lembut, dan berlebihan, kadang-kadang darah kebiruan)
- Sering buang air kecil dan sakit
- Anus gatal, nyeri dan terjadi pendarahan
- Yang jarang terjadi, sakit tenggorokan dan penyakit mata menular

Gejala-gejala gonore yang telah menyebar dari kelamin ke daerah lain meliputi:
- Ruam
- Radang sendi atau arthritis
- Tendon meradang

2.6 Cara penularan
Gonore merupakan salah satu jenis penyakit menular seksual yang transmisinya dapat terjadi melalui kontak genital-genital, genital-anorektal, oro-genital atau oro-anal, atau melalui transmisi ibu ke anak saat proses kelahiran.

2.7 Pencegahan dan pengobatan
2.7.1 Pencegahan
a.       Cara terbaik untuk mencegah gonore adalah dengan tidak melakukan hubungan seks atau melakukan hubungan seks hanya dengan seseorang yang tidak terinfeksi atau yang hanya melakukan hubungan seks dengan anda.
b.      Kondom dapat mengurangi risiko terkena gonore jika digunakan dengan cara yang benar setiap kali anda berhubungan seksual.
c.       Mencuci alat kelamin, buang air kecil, atau douching setelah berhubungan seksual akan mencegah setiap penyakit menular seksual. 
d.      Menghindari hubungan seksual sampai pengobatan antibiotik selesai.
e.        Sarankan juga pasangan seksual kita untuk diperiksa guna mencegah infeksi lebih jauh dan mencegah penularan.
f.       Menyarankan wanita tuna susila (WTS) agar selalu memeriksakan dirinya secara teratur, sehingga jika terkena infeksi dapat segera diobati dengan benar.

2.7.2 Pengobatan
Mengobati gonore biasanya dengan suntikan sefriakson intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian antibiotik melalui mulut selama 1 minggu. Penderita yang dirawat dirumah sakit, umumnya bila telah mengalami gonore yang menyebar melalui pembuluh darah atau infuse. Para ahli melansir bahwa bakteri gonore saat ini mulai resisten dan tidak lama lagi akan kebal terhadap berbagai antibiotik. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mengurangi risiko penularan gonore adalah dengan memakai kondom ketika berhubungan seksual dan mengkonsumsu 2 jenis antibiotik yang berbeda untuk menangani penyakit ini.
Beberapa pengobatan yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
            Cefixime (Suprax) Dosing Interactions Contraindications Precautions  Dewasa 400 mg PO once for uncomplicated genitourinary or rectal infection Anak <45 kg: 8 mg/kg PO once; not to exceed 400 mg >45 kg: Administer as in adults  Coadministration of aminoglycosides increase nephrotoxicity; probenecid may increase effects of cefixime
            Ceftriaxone (Rocephin) Dosing  Interactions  Contraindications  Precautions  Dewasa  125-250 mg IM once; 125 mg if uncomplicated genitourinary, rectal, or pharyngeal infection; 250 mg for PID 1 g IV/IM q24h for DGI 1-2 g IV q12h for gonococcal meningitis or endocarditis 1 g IM once for gonococcal conjunctivitis; consider single saline lavage as well. Anak 25-50 mg/kg IV/IM as single dose for conjunctival infection (maximum 125 mg) 25-50 mg/kg/d IV/IM for 7 d for scalp abscess, sepsis, arthritis 25-50 mg/kg/d IV/IM for 10-14 d for suspected or known meningitis 125 mg IM once for children <45 kg with uncomplicated urethritis, cervicitis, pharyngitis, or rectal infection >45 kg: Administer as in adults.
            Spectinomycin (Trobicin) Dewasa 2 g IM once. Anak 40 mg/kg IM once Dosing Interactions Contraindications Precautions.
            Silver nitrate Dosing Interactions Contraindications Precautions Dewasa Not used for this indication Anak 2 gtt OU into conjunctival sac once immediately after birth (no later than 1 h after delivery).
            Erythromycin (Erygel) Dosing  Interactions  Contraindications  Precautions  Dewasa  Not used for this indication. Anak0.5-inch (1.25 cm) ribbon OU into conjunctival sac once immediately after birth (no later than 1 h after delivery). Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah, infus).


DAFTAR PUSTAKA 
Bustan,MM.1997.Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta : Rineka Cipta
CDC. Gonorrhea : The Fact. (online) diakses Sabtu, 30 Maret 2013 pukul 13.50 Wita             www.cdc.gov/std/gonorrhea/
Dalil SF, Maksa WIB, Zubier F, Judanarso J, editor. 2005. Infeksi menular seksual.            Jakarta: Fakultas Kedokteran UI
Kesehatan Masyarakat. Epidemiologi Penyakit Gonore (online) diakses Senin,1 April        2013 http://www.kesehatanmasyarakat.info/
Malik SR, Amin S, Anwar AI. Gonore. In: Amiruddin MD, editor. 2004. Penyakit            Menular Seksual. Makassar: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Marwali Harahap.Penyakit Menular Seksual.Jakarta:Gramedia
Shifwa. 2011. Gonorhoe, (Online) diakses Sabtu, 30 Maret 2013 pukul 14.00 Wita             http://id.shvoong.com/medicine-and-health/dermatology/





Tidak ada komentar:

Posting Komentar