2.1 Definisi Gonore
Gonore
adalah suatu penyakit kelamin menular disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Yang menginfeksi
lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan dan bagian putih mata
(konjungtiva). Jika seseorang menderita gonore, maka ia akan mengeluarkan nanah
saat buang air kecil. Gonore dapat menyebar melalui aliran darah ke bagian
tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita gonore dapat naik ke
saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga timbul nyeri
panggul dan ganggua reproduksi.
2.2
Etiologi
Gonore disebabkan oleh
gonokok yang dimasukkan ke dalam kelompok Neisseria, sebagai Neisseria
gonorrhoeae. Gonokok termasuk golongan diplokok berbentuk biji kopi dengan
lebar 0,8 u, panjang 1,6 u, dan bersifat tahan asam. Kuman ini juga bersifat
negatif-Gram, tampak di luar dan di dalam leukosit, tidak tahan lama di udara
bebas, cepat mati pada keadaan kering, tidak tahan suhu di atas 39 derajat C,
dan tidak tahan zat desinfektan.
2.3 Epidemiologi
Insidensi gonore telah menurun sejak
tahun 1980-an terutama karena meningkatnya kampanye tentang risiko PMS. Saat
ini, kasus gonore rata-rata 400 ribu sampai 1 juta per tahun di Amerika
Serikat. Mayoritas kasus-kasus didapatkan dari laporan klinik-klinik kesehatan
setempat. Insidens sering terdapat pada penderita laki- laki homoseksual.
Prostitusi merupakan sumber infeksi utama, terutama di negara-negara
berkembang.
Penyakit ini menyerang semua umur,
ras dan berbagai tingkat sosio-ekonomi, tetapi beberapa kelompok individu lebih
berisiko tinggi dibanding lainnya. Remaja dan dewasa muda merupakan kelompok
risiko tinggi dimana Iebih dari 80% kasus dilaporkan setiap tahun pada kelompok
usia 15 – 29 tahun. Pada kelompok usia ini yang banyak berganti pasangan
seksual, tidak menggunakan kondom, adalah kelompok dengan risiko terbesar.
Laporan WHO pada tahun 1999 secara
global terdapat 62 juta kasus baru gonorrhea, 27,2 juta diantaranya terjadi di
Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di Amerika Serikat pada tahun 2004 terdapat
330.132 kasus penyakit infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae, dengan rata–rata
113,5 kasus per 100.000 penduduk. Di Jepang terdapat peningkatan kasus infeksi
oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang sudah resisten terhadap Ciprofloxacin,
dari 6,6% kasus pada tahun 1993-1994 menjadi 24,4% kasus pada tahun 1997-1998.
Di Indonesia, data dari Departemen
Kesehatan RI pada tahun 1988, angka insidensi gonorrhea adalah 316 kasus per
100.000 penduduk.Beberapa penelitian di Surabaya, Jakarta, dan Bandung terhadap
PSK wanita menunjukkan bahwa prevalensi gonorrhea berkisar antara 7,4 – 50%.
Keberadaan gonorrhea di masyarakat ibarat gunung es, hanya diketahui sebagian
kecil di permukaan saja namun sesungguhnya lebih banyak kasus yang tidak
terungkap datanya.
2.4 Masa inkubasi dan diagnosa
Diagnosis
Gonore ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap nanah
dimana ditemukan bakteri penyebab gonore. Jika pada pemeriksaan mikroskopik
tidak ditemukan bakteri, maka dilakukan pembiakan di laboratorium.
Gambaran klinik dan perjalanan
penyakit pada perempuan berbeda dari pria.Hal ini disebabkan perbedaan anatomi
dan fisiologis alat kelamin pria dan perempuan.pada laki-laki Masa
inkubasi penyakit gonore adalah 3-5 hari.sedangkan gonore pada perempuan
kebanyakan asimptomatik sehingga sulit untuk menentukan masa inkubasinya.
2.5 Gejala dan tanda
Gejala
pada orang yang menderita gonore biasanya timbul dalam waktu 2- 7 hari setelah
infeksi bakteri. Awalnya pria penderita gonore merasakan tidak nyaman pada
uretra, lalu beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika buang air kecil
disertai keluarnya nanah. Rasa ingin kencing sering muncul dan keadaan menjadi
semakin buruk ketika penyakit ini menyebar ke uretra bagian atas. Lubang penis
tampak merah dan membengkak.
Pada
penderita wanita, gejala awal dapat timbul dalam waktu 7-21 hari setelah
terinfeksi. Penderita wanita sering tidak menunjukkan gejala selama beberapa
minggu atau bulan dan diketahui menderita penyakit ini hanya setelah mitra
seksualnya tertular. Apabila tibul gejala, maka biasanya bersifat ringan.
Meskipun demikian, beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti
desakan untuk buang air kecil, nyeri ketika buag air kecil, keluarnya caira
dari vagina, dan demam. Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran
telur, indung telur, uretra dan rektum. Serangan ini menyebabkan nyeri pinggul
atau nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Nanah yang keluar bisa berasal
dari leher rahim, uretra, atau kelenjar di sekitar lubang vagina.
Wanita
dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seksual melalui anus (lubang
dubur) dapat menderita gonore pada rektumnya. Penderita merasakan tidak nyaman
di sekitar anus dan dari rektumnya keluar cairan yang mengandung bakteri.
Daerah disekitar anus tampak merah dan kasar, fesesnya terbungkus oleh lendir
dan nanah. Pada pemeriksaan dengan anaskop akan tampak lendi dan cairan pada
dinding rektum penderita. Melakukan hubungan seksual melalui mulut (seks oral)
dengan orang penderita dapat menyebabkan gonore pada tenggorokan (faringitis
gonokokal). Biasanya infeksi ini tidak menimbulkan gejala, tetapi kadang-kadang
menyebabkan nyeri tenggorokan dan gangguan menelan.
Apabila
cairan yang terinfeksi mengenai mata, maka dapat terjadi infeksi mata luar
(konjungtivitis gonore). Bayi baru lahir pun dapat terinfeksi gonore dari ibunya selama proses
persalinan sehingga terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan matanya
keluar nanah. Pada orang dewasa, dapat pula terjadi gejala yang sama, tetapi
sering hanya 1 mata yang terkena. Selanjutnya,
apabila infeksi ini tidak diobati dapat terjadi kebutaan.
Tanda dan Gejala Lain:
Pada wanita
Pada wanita, gejala awal kadang-kadang sangat ringan hingga keliru dengan infeksi kandung kemih atau infeksi vagina.
Pada wanita, gejala awal kadang-kadang sangat ringan hingga keliru dengan infeksi kandung kemih atau infeksi vagina.
Gejala bisa meliputi:
- Sering buang air kecil dan sakit
- Anus gatal, nyeri dan terjadi pendarahan
- Cairan vagina abnormal
- Pendarahan vagina abnormal selama atau setelah berhubungan seks atau antara periode haid
- Alat kelamin terasa gatal
- Perdarahan haid tidak teratur
- Perut bagian bawah terasa sakit
- Perdarahan haid tidak teratur
- Kelenjar bengkak dan nyeri pada pembukaan vagina (kelenjar Bartholin)
- Hubungan seksual terasa menyakitkan
- Yang jarang terjadi, sakit tenggorokan dan penyakit mata menular
- Sering buang air kecil dan sakit
- Anus gatal, nyeri dan terjadi pendarahan
- Cairan vagina abnormal
- Pendarahan vagina abnormal selama atau setelah berhubungan seks atau antara periode haid
- Alat kelamin terasa gatal
- Perdarahan haid tidak teratur
- Perut bagian bawah terasa sakit
- Perdarahan haid tidak teratur
- Kelenjar bengkak dan nyeri pada pembukaan vagina (kelenjar Bartholin)
- Hubungan seksual terasa menyakitkan
- Yang jarang terjadi, sakit tenggorokan dan penyakit mata menular
Gejala pada
pria
Pada pria, gejala biasanya cukup jelas, tetapi beberapa orang mengalami gejala ringan atau tanpa gejala, dan tanpa disadari dapat menularkan infeksi gonore untuk pasangan seksnya.
Pada pria, gejala biasanya cukup jelas, tetapi beberapa orang mengalami gejala ringan atau tanpa gejala, dan tanpa disadari dapat menularkan infeksi gonore untuk pasangan seksnya.
Gejala bisa
meliputi:
- Cairan penis abnormal (terlihat seperti susu pada awalnya, kemudian kuning, lembut, dan berlebihan, kadang-kadang darah kebiruan)
- Sering buang air kecil dan sakit
- Anus gatal, nyeri dan terjadi pendarahan
- Yang jarang terjadi, sakit tenggorokan dan penyakit mata menular
- Cairan penis abnormal (terlihat seperti susu pada awalnya, kemudian kuning, lembut, dan berlebihan, kadang-kadang darah kebiruan)
- Sering buang air kecil dan sakit
- Anus gatal, nyeri dan terjadi pendarahan
- Yang jarang terjadi, sakit tenggorokan dan penyakit mata menular
Gejala-gejala
gonore yang telah menyebar dari kelamin ke daerah lain meliputi:
- Ruam
- Radang sendi atau arthritis
- Tendon meradang
- Ruam
- Radang sendi atau arthritis
- Tendon meradang
2.6 Cara penularan
Gonore merupakan salah satu jenis penyakit menular
seksual yang transmisinya dapat terjadi melalui kontak
genital-genital, genital-anorektal, oro-genital atau oro-anal, atau melalui
transmisi ibu ke anak saat proses kelahiran.
2.7
Pencegahan dan pengobatan
2.7.1
Pencegahan
a.
Cara terbaik untuk mencegah gonore
adalah dengan tidak melakukan hubungan seks atau melakukan hubungan seks hanya
dengan seseorang yang tidak terinfeksi atau yang hanya melakukan hubungan seks
dengan anda.
b.
Kondom dapat mengurangi risiko terkena
gonore jika digunakan dengan cara yang benar setiap kali anda berhubungan
seksual.
c.
Mencuci alat kelamin, buang air kecil,
atau douching setelah berhubungan
seksual akan mencegah setiap penyakit menular seksual.
d.
Menghindari
hubungan seksual sampai pengobatan antibiotik selesai.
e.
Sarankan juga pasangan seksual kita untuk
diperiksa guna mencegah infeksi lebih jauh dan mencegah penularan.
f.
Menyarankan
wanita tuna susila (WTS) agar selalu memeriksakan dirinya secara teratur,
sehingga jika terkena infeksi dapat segera diobati dengan benar.
2.7.2
Pengobatan
Mengobati gonore biasanya dengan
suntikan sefriakson intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian
antibiotik melalui mulut selama 1 minggu. Penderita yang dirawat dirumah sakit,
umumnya bila telah mengalami gonore yang menyebar melalui pembuluh darah atau
infuse. Para ahli melansir bahwa bakteri gonore saat ini mulai resisten dan
tidak lama lagi akan kebal terhadap berbagai antibiotik. Oleh karena itu, cara
terbaik untuk mengurangi risiko penularan gonore adalah dengan memakai kondom
ketika berhubungan seksual dan mengkonsumsu 2 jenis antibiotik yang berbeda
untuk menangani penyakit ini.
Beberapa pengobatan yang dapat digunakan
adalah sebagai berikut :
Cefixime (Suprax) Dosing Interactions Contraindications Precautions Dewasa 400 mg PO once for uncomplicated genitourinary or
rectal infection Anak <45 kg: 8 mg/kg PO once; not to exceed 400 mg >45 kg: Administer as in adults Coadministration of aminoglycosides
increase nephrotoxicity; probenecid may increase effects of cefixime
Ceftriaxone (Rocephin) Dosing Interactions Contraindications Precautions
Dewasa 125-250 mg IM once;
125 mg if uncomplicated genitourinary,
rectal, or pharyngeal infection; 250 mg for
PID 1 g IV/IM q24h for DGI 1-2 g IV
q12h for gonococcal meningitis or
endocarditis 1 g IM once for
gonococcal conjunctivitis; consider
single saline lavage as well. Anak 25-50 mg/kg IV/IM as single dose for conjunctival infection (maximum 125 mg) 25-50
mg/kg/d IV/IM for 7 d for scalp abscess,
sepsis, arthritis 25-50 mg/kg/d IV/IM for 10-14 d for suspected or known meningitis 125 mg IM once for children <45 kg with
uncomplicated urethritis, cervicitis, pharyngitis, or rectal infection
>45 kg: Administer as in adults.
Spectinomycin (Trobicin) Dewasa 2
g IM once. Anak 40 mg/kg IM once Dosing Interactions Contraindications Precautions.
Silver nitrate Dosing Interactions Contraindications Precautions Dewasa Not
used for this indication Anak 2 gtt
OU into conjunctival sac once immediately
after birth (no later than 1 h after delivery).
Erythromycin
(Erygel) Dosing Interactions Contraindications Precautions Dewasa
Not used for this indication. Anak0.5-inch
(1.25 cm) ribbon OU into conjunctival sac
once immediately after birth (no later than 1 h after delivery). Jika
gonore telah menyebar melalui aliran darah, biasanya penderita dirawat di rumah
sakit dan mendapatkan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah,
infus).
DAFTAR
PUSTAKA
Bustan,MM.1997.Epidemiologi
Penyakit Menular. Jakarta
: Rineka Cipta
CDC. Gonorrhea :
The Fact. (online) diakses Sabtu, 30 Maret 2013 pukul 13.50 Wita www.cdc.gov/std/gonorrhea/
Dalil SF, Maksa WIB, Zubier F, Judanarso J, editor. 2005. Infeksi
menular seksual. Jakarta:
Fakultas Kedokteran UI
Kesehatan Masyarakat.
Epidemiologi Penyakit Gonore (online) diakses Senin,1 April 2013 http://www.kesehatanmasyarakat.info/
Malik SR, Amin S, Anwar AI. Gonore. In: Amiruddin MD, editor. 2004. Penyakit Menular Seksual. Makassar: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Malik SR, Amin S, Anwar AI. Gonore. In: Amiruddin MD, editor. 2004. Penyakit Menular Seksual. Makassar: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Marwali Harahap.Penyakit Menular Seksual.Jakarta:Gramedia
Shifwa. 2011. Gonorhoe, (Online) diakses Sabtu, 30 Maret 2013 pukul 14.00
Wita http://id.shvoong.com/medicine-and-health/dermatology/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar