UNSRAT 2011
FILUM ARTHROPODA
Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya.Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata.
Ciri tubuh
Ciri tubuh Arthropoda meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula dengan bentuk Arthropoda pun beragam.
Struktur tubuh
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi.Pada tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas.Segmen bergabung membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut).
Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentuk rangka luar (eksoskeleton).Eksoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel kulit.Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat.
Eksoskeleton terdiri dari lempengan-lempengan yang dihubungkan oleh ligamen yang fleksibel dan lunak.Eksoskeleton tidak dapat membesar mengikuti pertumbuhan tubuh.Oleh karena itu, tahap pertumbuhan Arthropoda selalu diikuti dengan pengelupasan eksoskeleton lama dan pembentukan eksoskeleton baru.Tahap pelepasan eksoskeleton disebut dengan molting atau ekdisis.Hewan yang biasanya melakukan ekdisis misalnya kepiting, udang, dan laba-laba.
Sistem saraf Arthropoda berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya.
Pada berbagai tempat di segmen tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang disebut ganglia.Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai kegiatan.Ganglia bagian anterior yang lebih besar berfungsi sebagai otak.
Sistem pencernaan Arthropoda terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat tambahan yang beragam, misalnya mandibula dan maksila pada belalang.
Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku.Sisa metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut saluran/tubula Malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya.Sistem sirkulasi Arthropoda bersifat terbuka.Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau hemosol.Darah Arthropoda disebut juga hemolimfa.
Cara hidup dan habitat
Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput.
Reproduksi
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis.
Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan).Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua).Hasil fertilisasi berupa telur.
Klasifikasi
Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki.Berikut ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang paling umum, yaitu Kelas Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta.
KELAS CRUSTACEA
Crustacea (baca: krustasea) adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Kebanyakan anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.
Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.
1. Entomostraca
Entomostraca adalah crustacea yang berukuran mikroskopik, hidup sebagai zooplankton atau bentos di perairan, dan juga ada yang sebagai parasit.Contoh hewan ini adalah Daphnia, Cypris virens, dan Cyclops sp
2. Malacostraca
Malacostraca adalah crustacea yang berukuran lebih besar dari pada entomostraca.Hewan yang termasuk kelompok ini adalah Udang, lobster, dan kepiting.Berikut akan dibahas sedikit mengenai urain hewan kelompok satu ini.
Udang memiliki ekssoskeleton yang keras untuk melindungi tubuhnya.Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu kaput dan toraks yang menyatu membentuk sefalotoraks, serta abdomen.Dibagian sefalotoraks dilindungi oleh eksoskeleton yang keras berupa karapaks.Karapaks memiliki duri di ujung anterior yang disebut rostrum.Di dekat rostrum terdapar mata faset ( majemuk) yang bertangkai.Pada kaput sefalotoraks merupakan penyatuan lima segmen.Dibagian kaput terdapat sepasang antenula, sepasang antena, dan tiga pasang bagian mulut.Antenula berfungsi sebagai alat peraba, sedangkan antena sebagai alat keseimbangan tubuh.Tiga pasang mulut terdiri dari sepasang mandibula dan dua pasang maksila.Pada bagian toraks terdiri dari delapan segmen, terdapat tiga pasang maksiliped, sepasang seliped, dan empat pasang kaki jalan(periopod).
Maksiliped tersebut berfungsi sebgai penyaring makanan.Seliped berfungsi untuk mencari makanan dan melindungi diri dari musuh.Pada bagian abdomen terdapat lima pasang kaki renang (pleopod).Pada ujung posterior terdapat telson dan sepasang alat kemudi untuk berenang (urupod).Pada udang jantan, pasangan pleopod 1 dan 2 bersatu menjadi gonopod.Gonopod berfungsi sebagai penyalur sperma saat kopulasi.Sedangkan pada wanita berfungsi untuk melekatkan telur dan membawa anaknya.Saluran pencernaan udang terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Mulut dan esofagus terletak di bagian bawah sefalotoraks.Lambung ( terletak di sefalotoraks ) dan usus ( terletak di abdomen ) berada disepanjang bagian dorsal tubuh.Hati yang merupakan kelanjar pencernaan terletak di bagian toraks dan abdomen.makanan udang berupa berudu, larva, serangga, dan ikan-ikan kecil.Sisa metabolisme dikeluarkan melalui alat kelenjar hijau yang terletak di kepalanya.Pernapasan dilakukan dengan insang yang terdapat di bagian ventral tubuhnya dekat kaki.Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sinus yang rongganya berdinding tipis.Organ kelamin bersifat dioseus.
Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah. Sementara pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor. Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga berfungsi untuk menyimpan telurnya. Sistem pencernaan Crustacea dimulai dari mulut, kerongkong, lambung, usus, dan anus. Sisa metabolisme akan diekskresikan melalui sel api. Sistem saraf Crustacea disebut sebagai sistem saraf tangga tali, dimana ganglion kepala (otak) terhubung dengan antena (indra peraba), mata (indra penglihatan), dan statosista (indra keseimbangan). Hewan-hewan Crustacea bernapas dengan insang yang melekat pada anggota tubuhnya dan sistem peredaran darah yang dimilikinya adalah sistem peredaran darah terbuka. O2 masuk dari air ke pembuluh insang, sedangkan CO2 berdifusi dengan arah berlawanan. O2 ini akan diedarkan ke seluruh tumbuh tanpa melalui pembuluh darah. Golongan hewan ini bersifat diesis (ada jantan dan betina) dan pembuhan berlangsung di dalam tubuh betina (fertilisasi internal). Untuk dapat menjadi dewasa, larva hewan akan mengalami pergantian kulit (ekdisis) berkali-kali.
Klasifikasi
Crustacea dibagi menjadi 2 sub-kelas, yaitu Entomostraca (udang-udangan rendah) dan Malacostrata (udang-udangan besar). Entomostraca umumnya berukuran kecil dan merupakan zooplankton yang banyak ditemukan di perairan laut atau air tawar. Golongan hewan ini biasanya digunakan sebagai makanan ikan, contohnya adalah ordo Copepoda, Cladocera, Ostracoda, dan Amphipoda. Sedangkan, Malacostrata umumnya hidup di laut dan pantai. Yang termasuk ke dalam Malacostrata adalah ordo Decapoda dan Isopoda. Contoh dari spesiesnya adalah udang windu (Panaeus), udang galah (Macrobanchium rosenbergi), rajungan (Neptunus pelagicus), dan kepiting (Portunus sexdentalus).
Hubungan Crustacea dengan manusia
Sebagian besar Malacostrata dimanfaatkan manusia sebagai makanan yang kaya protein hewani, contohnya adalah udang, kepiting, dan rajungan. Namun, beberapa jenis Crustacea juga dapat merugikan manusia, contohnya yuyu yang dapat merusak tanaman padi di sawah dan ketam kenari perusak tanaman kelapa di Maluku. Sub-kelas Entomostraca juga dimanfaatkan manusia sebagai pakan ikan untuk industri perikanan.
Keuntungan Arthropoda Bagi Manusia
Berbagai jenis Arthropoda memberikan keuntungan dan kerugian bagi manusia.Peran arthropoda yang menguntungkan manusia misalnya dibidang pangan dan sandang yaitu sebagai berikut :
-Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi.Misalnya Udang windu (Panaeus monodon), rajingan (portunus pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan udang karang (panulirus versicolor)
-Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica)
-Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori)
Sementara yang merugikan manusia anatara lain :
-Vektor perantara penyakit bagi manusia.Misalnya nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah, lalat tsetse sebagai vektor penyakit tidur, dan lalat rumah sebagai vektor penyakit tifus.
-Menimbulkan gangguan pada manusia.Misalnya caplak penyebab kudis, kutu kepala, dan kutu busuk
-Hama tanaman pangan dan industri.Contohnya wereng coklat dan kumbang tanduk
-Perusak makanan.Contohnya kutu gabah
-Perusak produk berbahan baku alam.Contohnya rayap dan kutu buku
Sumber:
- http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/12/phylum-arthropoda/
- Francesca Gherardi. Biological invaders in inland waters: profiles, distribution and threats. Springer.
- Lynn Margulis, Karlene V. Schwartz (1998). Five kingdoms: an illustrated guide to the phyla of life on earth. W.H. Freeman & Company.
- Konrad Wiese (2001). The crustacean nervous system. Springer.
- Carl L. Reiber and Iain J. McGaw (2009). "A Review of the “Open” and “Closed” Circulatory Systems: New Terminology for Complex Invertebrate Circulatory Systems in Light of Current Findings". International Journal of Zoology.
- J. Forest and J.C. von Vaupel Klein (2004). The Crustacea.
- TLO Davis (1977). "Food habits of the freshwater catfish, Tandanus tandanus Mitchell, in the Gwydir River, Australia, and effects associated with inpoundment of this river by the Copeton Dam". Australian Journal of Marine and Freshwater Research 28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar