PENDAHULUAN
Entomologi kedokteran adalah ilmu yang mempelajari
tentang serangga dan hewan sejenis seperti tungau, caplak dan laba-laba dalam
hubungannya dengan kesehatan manusia.
Entomologi kedokteran selain mencakup kesehatan manusia
juga kesehatan hewan.
Saat ini perkembangan ilmu dan teknologi di bidang
kedokteran telah melaju dengan sangat pesat seiring dengan meningkatnya
populasi manusia dan berkembangnya penyakit-penyakit yang ditularkan oleh
serangga.
TUJUAN
Tujuan dari entomologi kedokteran manusia dan hewan
adalah untuk mengendalikan, mencegah, dan bila mungkin mengeradikasi arthropada
yang berhubungan dengan penyakit manusia dan hewan. Pepatah tua: “pencegahan
lebih baik dari pengendalian atau pengobatan” sangat berarti untuk banyak tipe
penyakit pada manusia dan hewan seperti malaria, demam berdarah dan tifus.
SEJARAH
Sejak zaman Firaun
raja Mesir sekitar tahun 1491 sebelum Masehi sebagaimana tertulis dalam
Kitab Keluaran 8:16-24. “ … kutu-kutu manusia itu hinggap pada manusia dan
pada binatang. Segala debu tanah menjadi kutu di seluruh tanah Mesir “
(Keluaran 8:17). “.. Tuhan berbuat
demikian maka datanglah banyak pikat ke dalam istana Firaun dan ke dalam rumah pegawai-pegawai dan ke seluruh
tanah Mesir, negeri itu menderita karena pikat itu” (Keluaran 8:24).
Penyakit yang dikenal dengan mati hitam (black
death) atau dikenal dengan nama wabah bubonik (bubonic plague)
merupakan salah satu jenis wabah penyakit
yang menyerang di hampir seluruh bagian Eropa pada tahun 1347 yang
menyebabkan ketakutan besar dan kematian.
Sejak tahun 1577, Mercurialis menyatakan keyakinannya
bahwa lalat dapat menularkan penyakit dari tubuh orang sakit atau yang sudah
meninggal ke makanan orang lain. Pada tahun 1587, seorang Brazil bernama Gabriel
Soares de Souza menyatakan bahwa lalat mengisap racun dari penyakit yaw (Framboesia
tropica) dan meninggalkannya pada
luka dari orang sehat
Penemuan mikroskop terutama oleh Antony van
Leeunwenhoek pada pertengahan abad ke 17 dengan pembesaran sampai 200 kali
sehingga dapat melihat mikroorganisme seperti protozoa dan bakteri telah
membuka era baru bagi mikrobiologi Pada tahun 1769 Edward Bancroft mengemukakan
teori yang sama seperti yang telah disampaikan oleh de Souza dan pada tahun 1907 Castellani membuktikan secara benar penemuan tersebut dengan mendemonstrasikan
bahwa lalat menularkan penyakit Trepanosoma
pertenue sebagai agen penyebab penyakit yaw
Pada tahun 1878, Patrick Manson menemukan nematoda, Wuchereria
bancrofti dalam tubuh nyamuk, Culex pipiens quinquefasciatus, yang
kemudian bersama dengan para ahli lainnya membuktikan bahwa nyamuk ini
merupakan vektor dari penyakit filariasis pada manusia.Pada tahun 1880, Laveran
menemukan penyebab penyakit malaria pada manusia yaitu Plasmodium malariae
yang hidup sebagai parasit dalam sel darah merah manusia.
Pada tahun 1880, Carlos Finlay mengemukakan suatu
teori bahwa penyakit demam kuning ditularkan oleh nyamuk dan teori ini kemudian
dibuktikan oleh Komisi Demam Kuning Amerika Serikat pada tahun 1900 bahwa
sesungguhnya nyamuk Aedes aegypti adalah vektor utama dari demam kuning.
Pada abad ke 20 semakin banyak jenis serangga yang
ditemukan berperan penting terhadap penyebaran penyakit manusia maupun hewan
seperti diantaranya adalah chaga, trypanosomiasis, penyakit tidur, tularemia,
onchocerciasis, demam berdarah,
encephalitis, chikungunya dan berbagai jenis penyakit virus lainnya.
KLASIFIKASI
LIMA
KELAS FILUM ARTHROPODA
1.KELAS
ARACHNIDA
Kelas Arachnida (arachnids): labah-labah
(spiders), skorpion, tungau (ticks, mites), etc.
Ciri- Ciri khas:
Ciri- Ciri khas:
2 segmen tubuh - cephalothorax dan abdomen
8 kali (4 pasang)
1 pasang chelicerae
Tanpa
antena
2. KELAS CHILOPODA
Kelas
Chilopoda ( Lipan= kelabang centipedes)
Ciri khas:
Ciri khas:
Memiliki banyak segmen tubuh
1 psg kaki per segment
& 1 psg antena
Kaki pasangan pertama dimodifikasi menjadi alat
penghasil venom atau racun (venomous “fangs”)
3. KELAS
CRUSTACEA
Kelas Crustacea (crustaceans): kepiting, udang,
barnacles, etc.
Ciri khas:
Ciri khas:
Memiliki beberapa segmen tubuh – kepala, thorax dan
abdomen
Segmen tubuh dapat menyatu
Jumlah kaki bervariasi
2 psg antena
4. KELAS DIPLOPODA
Kelas Diplopoda (keluing=
kongkorian millipedes)
Ciri khas:
Memiliki banyak segmen tubuh
2 pasang kaki per segmen tubuh
1 pasang antenna
5.
KELAS HEXAPODA
Kelas Hexapoda (Insecta)
(Insects); kumbang,kepik, tawon, kupu2, ngengat, nyamuk, lalat,dll
Ciri-Ciri khas:
Tubuh terbungkus oleh lapisan keras disebut integument
Tubuh bersegmen tiga (kepala, toraks dan abdomen)
Bentuk dewasa memiliki 6 kaki (3 pasang) namun ada
yang tidak berkaki (beberapa larva lalat)
Biasanya memiliki satu pasang antena, dan 1 psg mata
majemuk
Alat-alat mulut bervariasi (mengunyah, menusuk,
mengisap dll
Ada yang tanpa sayap dan ada yang bersayap (2 atau 4 sayap)
Sistem pencernaan makanan seperti tabung
Sistem peredaran darah terbuka
DASAR PENGKLASIFIKASIAN SERANGGA
Klasifikasi
serangga didasarkan pada:
- Bentuk metamorfosis
- Ada tidaknya sayap/jumlah sayap
- Venasi sayap
- Tipe antena, alat-alat mulut
- Struktur unit-unit tungkai
- Bentuk alat reproduksi
- Ada tidaknya struktur atau tonjolan tertentu pada baqgian tubuh (seta, duri, dll)
Serangga
terbagi dalam dua subkelas:
A.SERANGGA
SUB KELAS APTERYGOTA
Apterygota
– Tidak Bersayap dan tidak bermetamorfosa (ametabola)
1. Ordo
Thysanura (Gegat = perak2)
2. Ordo
Archaeognatha (Ekor berduri)
3. Ordo
Diplura (Ekor bulu)
4. Ordo
Protura
5. Ordo
Collembola (Ekor pegas).
B.
SERANGGA SUB-KELAS PTERYGOTA
Pterygota, serangga bersayap dan terbagi dalam dua
kelompok yaitu:
1. Eksopterygota – Metamorfosasederhana atau tidak
sempurna
2. Endoterygota – Metamorfosa lengkap atau sempurna
Ordo-ordo kelompok Eksopterygota :
6. Ordo Ephemeroptera (Lalat sehari)
7. Ordo Odonata (Capung/sibar-sibar, capung jarum)
8. Ordo Plecoptera (Lalat batu)
9. Ordo Blattodea = Dictyoptera (Kecoak, kakerlak)
10. Ordo Isoptera (Rayap)
11. Ordo Mantodea (Belalang sembah)
12. Ordo Grylloblattodea (Anjing tanah)
13. Ordo Orthoptera (Jengkerik dan belalang)
14. Ordo Phasmatodea (Serangga kayu)
15. Ordo Matophasmatodea (Gladiator)
16. Ordo Dermaptera (Cocopet)
17. Ordo Embioptera
18. Ordo Zoraptera
19. Ordo Psocoptera
20. Ordo Mallophaga* (kutu penggigit)
21. Ordo Siphunculata= Anoplura * (kutu pengisap)
22. Ordo Hemiptera* (kepik )
23. Ordo Thysanoptera (thrips)
Ordo-ordo Endopterygota
25. Ordo Neuroptera (Sayap jala, undur-undur)
26. Ordo Mecoptera (Mekoptera)
27. Ordo Lepidoptera (Kupu-kupu dan ngengat)
28. Ordo Trichoptera (Pita-pita)
29. Ordo Diptera (Nyamuk dan lalat)
30. Ordo Siphonatera (Pinjal)
31. Ordo Hymenoptera (Tawon, lebah, semut)
32. Ordo Coleoptera (Kumbang)
33. Ordo Strepsiptera
Ordo-ordo serangga
yang berhubungan dgn kesehatan manusia
Ordo Orthoptera (Belalang, Kecoak)
Ordo Hemiptera (Kepik Busuk, Kutu Busuk)
Ordo Diptera (Nyamuk Dan Lalat)
Ordo Anoplura (Kutu Pengisap)
Ordo Mallophaga
(Kutu Penggigit)
Ordo Siphonoptera (Pinjal)
Ordo Hymenoptera (Semut, Tawon)
Ordo Coleoptera (Kumbang)
Cara
Serangga Mengganggu atau Menyakiti Manusia
Menggigit
Menggaruk
Mengisap darah
Menusuk
TIPE-TIPE ALAT MULUT SERANGGA
- Tipe memotong menyerap dari lalat kuda
- Tipe menyerap dari lalat rumah
- Tipe sedotan dari kupu-kupu
- Tipe menusuk dan mengisap dari nyamuk
- Tipe menusuk dan mengisap dari Cicada
- Tipe mengunyah dan menelan dari lebah
Alat-Alat
Mulut Serangga
Terdapat 4 alat mulut utama yaitu labrum,
mandible, maxilla dan labium.
- Labrum adalah sklerit sederhana yang menyatu sering disebut bibir atas dan bergwerak secara longitudinal. Labrum menggantung pada clypeus.
- Mandible, atau jaw (rahang), bersklerotisasi tinggi dan merupakan struktur yang berpasangan: untuk menggigit, mengunyah, mengisap, menusuk dll.
- Maxilla adalah struktur yang berpasangan dan memiliki palpus bersegmen.
- Labium (terkadang disebut bibir bawah), adalah struktur yang berfusi yang bergerak secara longitudinal dan memiliki satu pasang palpus yang bersegmen.
Alat-alat
mulut bentuk Haustellate terutama
digunakan untuk mengisap cairan dan dapat dibagi dalam 2 kelompok yaitu yang
memiliki stilet (stylets) dan tanpa stilet.
Stilet (Stylets) adalah alat proyeksi seperti jarum yang digunakan untuk mengpenetrasi
jaringan tanaman dan hewan.
Modifikasi pada mandibles, maxilla, and hypopharynx
membentuk stilet dan tabung pengisap.
Sesudah
menusuk jaringan yang keras (solid) alat mulut yang sudah dimodifikasi mengisap
cairan dari inang
Modifikasi tipe2 alat mulut haustellate serangga :
a. Memotong-menyerap
(cutting and sponging) – lalat kuda
b. Menyerap
(sponging) – lalat rumah
c. Menyedot
(siphoning) – kupu-kupu
d. i.
Merobek-mengisap (piercing –sucking) – nyamuk
ii. Merobek-mengisap – cicada
(rie-rie)
e. Mengunyah-menelan (chewing-lapping) –lebah
madu
f. Menusuk-mengisap (rasping-sucking) - kepik
A.
Tipe Alat Mulut
Menusuk Mengisap
Digunakan untuk mempenetrasi jaringan yangkeras dan
kemudian mengisap cairan inang.
Contoh:
a. Rie-Rie
(Cicadas) ordo Homoptera ,
b. kutu daun
(aphids), kepik (ordo Hemiptera),
c. kutu
pengisap (sucking lice) (ordo Phthiraptera),
d. lalat
kandang (stable flies) (Ordo Diptera)
e. nyamuk (
mosquitoes) (ordo Diptera).
B.
Tipe Alat Mulut
Menyedot
Penyedotan (Siphoning),alat mulut tanpa stilet dan digunakan untuk menyedot
cairan.
Contoh:
a. Kupu-Kupu (Butterflies),
b. Ngengat (moths)(ordo Lepidoptera),
c. Lebah (ordo Hymenoptera).
d. Larva Lepidoptera memiliki alat mulut untuk mengunyah.
C.
Tipe Alat Mulut
Penyerap
Alat mulut bentuk penyerap
(Spongingmouthparts) digunakan untuk menyerap
dan mengisap cairan.
Contoh: Lalat rumah (House flies) (ordo Diptera).
PERAN SERANGGA
Sebagai
Agen Langsung
1. Entomofobia (Entomophobia)
2. Pengganggu Ketentraman (Annoyance)
3. Kehilangan Darah (Blood loss)
4. Envenomisasi (Envenomization)
5. Dermatosis (Dermatosis)
6. Myiasis (Myiasis)
7. Alergi (Allergy)
8. Penyakit Mata (Eye Disease)
9. Parasit (Parasite)
Sebagai
Agen Tidak Langsung /Vektor penyakit
1. Pembawa mekanik (Mechanical carriers)
2. Vektor obligat
(Obligatory vectors)
3. Inang antara (Intermediate hosts)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar